Sekolah merupakan tempat interaksi antara guru dan murid, murid dan murid, serta orang tua dan guru. Namun interaksi yang biasanya kita lihat di sekolah hampir 2 tahun ini tidak terjadi. Hal ini lantaran covid-19 yang menyerang ke seluruh dunia. Sehingga proses pembelajaran serta interaksi tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Source: blog.ruangguru.com |
Banyak orang tua mengeluh kepada sekolah terutama mengeluh kepada guru dan wali kelas. Namun guru pun sama mengeluhnya lantaran bukan hanya mengajar, namun harus mengurus anaknya untuk belajar. Proses sekolah Dalam Jaringan (Daring) atau kita kenal dengan istilah online hampir seluruh jenjang pendidikan tidak siap. Alhasil dampaknya adalah penurunan tingkat motivasi siswa dalam belajar.
Banyak dari siswa yang ada hanya sekedar sekolah, namun kongnitif dan psikomotorik tidak dapat di terpenuhkan. Efektifkah sekolah daring?
Tentu jika dilihat dari beberapa faktor diatas, sekolah daring sangat tidak efektif. Untuk itu pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi mengeluarkan kebijakan sekolah luring (PTM Terbatas) dengan persetujuan dari daerah masing-masing dan diperbolehkan oleh orang tua/wali murid.
Dengan adanya PTM Terbatas sudah membantu guru setidaknya untuk dapat menyampaikan materi secara langsung kepada siswanya. Namun sekali lagi karena sudah lama tidak aktif belajar, banyak pengetahuan yang siswa tidak mengetahui dan memhamainya. Sehingga guru harus ekstra keras dalam memberikan materi siswa agar tidak tertinggal dengan kurikulum yang sudah ditetapkan.
Sebetulnya untuk tingkat SMK seperti tempat saya mengajar, tidak sulit untuk mengajar daring dengna tipe Synchronous Learning (Pembelajaran dengan menggunakan Zoom/Meet). Namun banyaknya kendala yang dihadapi siswa seperti kuota, lingkungan yang tidak memadai, dan peralatan media pembelaran yang tidak lengkap, serta motivasi yang rendah untuk belajar dari siswa mengakibatkan mereka malas untuk belajar secara mandiri dan mengembangkan diri.
Semoga pandemi cepat berakhir. Sekolah kembali dapat dibuka seutuhnya. Sehingga interaksi antar guru dan murid, murid dan murid, serta orang tua dan guru bisa dijalankan dengan normal. Selain itu, kepada para siswa manfaatkan media saat ini untuk belajar. Manfaatkan ketika zoom/meet untuk diskusi dengan guru yang mengajar. Lebih aktif dan explore kemampuan kalian sesuai dengan minat dan bakat. Dengan begitu kalian bisa mengejar tuntutan kurikulum yang sudah digariskan.