Rabu, 15 Januari 2014

Industri Komputer VS Gadget

Tidak seperti industri komputer, industri gadget memang sedang naik daun. Begitu banyak peminatnya, termasuk saya sendiri. Hanya saja, patut di koreksi pula, lihatlah betapa kacaunya industri ini jika kita lihat dari segi generalisasi dan manfaatnya terhadap konsumen. Hampir rata-rata semua produsen memiliki protokol atau aturan mainnya masing-masing pada setiap device. Mulai dari bentuk port charger, baterai, processor, gpu, ram, dan masih banyak lainnya yang pastinya membuat produk bersifat sangat pribadi dan hanya bisa ditangani oleh vendor pembuatnya.

 Tidak seperti industri komputer, sebagian besar produknya sudah tergeneralisasi dengan begitu rapi dan membuat disiplin masing-masing komponen pembuat komputer tersebut sangat mudah dipahami, meski apapun merknya. Dari segi manfaat, jika memang niat produsen atau vendor device adalah kepuasan terhadap pelanggan, maka sepatutnya setiap vendor tersebut membuat perangkatnya satu jenis, atau bersatu untuk membuat perangkat atau device yang lebih efisien, bukannya setiap vendor membuat teknologi masing-masing dan melakukan riset yang sebenarnya tidak perlu dikarenakan teknologi perangkatnya telah ada, jadi tinggal mengaplikasikan saja. Kenyataanya tidak begitu, lihat begitu bervariasinya perangkat mobile yang bahkan telah dibuat dalam satu platform, hanya saja malah diaplikasikan berbeda pada perangkat buatannya. Ini pemborosan, mulai dari segi manusia, sumber daya, waktu. Setiap vendor merasa lebih berkuasa dan membuat jenis perangkatnya, lalu akhirnya ya sekarang ini begitu semerawut. Memang, orientasi seorang kapitalis adalah keuntungan, namun membuatnya menjadi semerawut justru nantinya akan membuat kejatuhan juga.

 Lihat begitu disiplinnya industri komputer, produsen sepakat bahwa usb port berbentuk demikian, catu daya demikian, untuk keperluan jaringan demikian, port ram demikian, port mouse keyboard demikian, cara menyalakannya demikian, dan bahkan hingga processor saja hanya terdapat dua vendor, yaitu AMD dan Intel, dan perbedaan keduanya pula memang berbeda teknologi, bukannya sama dan hanya bersaing masalah modal. AMD dengan teknologi dualcore pertama, 64 bit, APU dan akan menuju HSA & HuMA. Lalu Intel dengan Hyperthreading, Multithread, dll. Vendor VGA pun juga hanya dua AMD Radeon dan nVidia. Ini juga karna perbedaan teknologi. AMD Radeon, dengan teknologi APU nya, jadi GPU atau VGA card tersebut dijadikan satu paket dengan CPU atau processor. Meskipun ada pula yg terpisah. Meskipun berbeda, mereka tidak kemudian membuat port untuk perangkat masing-masing, akan tetapi, mereka berjalan pada port yang sama. Karna memang VGA tidak seriskan CPU yg berbeda teknologi maka diharuskan membuat port tersendiri, hanya CPU. Dari segi memori RAM pun sama, meskipun begitu banyak vendor yang membuat RAM, portnya masih sama, hanya berbeda dari generasi ke generasi, dan itupun bukan tanpa tujuan, berbeda karena memang mencari yang lebih efisien. SDRAM, DDR RAM, DDR2 RAM, DDR3 RAM, memang beda portnya, tetapi itu juga dikarenakan berbeda generasi, sehingga ditujukan untuk efisiensi dan peningkatan performa. 

 Alasan yang memungkinkan mengapa Industri komputer lebih disiplin dari gadget kira-kira berikut : 1. Pada Industri komputer, banyak organisasi standar internasional yang telah membuat standar untuk masing-masing komponen. Seperti ISO yang telah membuat standar untuk Layer OSI pada jaringan komputer. Tidak seperti indistri gadget belakangan. 
2. Umur Industri komputer sudah jauh lebih tua dari industri gadget, dan para vendor sudah belajar banyak tentang pentingnya generalisasi terhadap komponen pembentuk komputer. 
3. Kebanyakan vendor komponen seperti processor pada gadget bukanlah pemain lama seperti AMD atau Intel, kebanyakan vendor adalah perusahaan yang lebih muda dari keduanya. Seperti nVidia dengan Tegra nya, ARM dengan V7, atau pada VGA bukan nVidia atau AMD, pada gadget ada Andreno. Sehingga, kebanyakan vendor masih egois dengan perangkatnya masing-masing dan akan sulit jika ingin membuat protokol standar untuk menggeneralisasikan komponen yg mereka buat. 
4. Software seperti OS memang dibuat untuk kepentingan berbeda, bukannya mengembangkan yang sudah di kembangkan. Seperti OS Linux yang terkenal dengan ketangguhan serta gratisnya, memang di tujukan untuk server, desktop, dan tipe komputer lain yang dibuat cocok. Ada pula OS windows yang terkenal dengan kemudahannya, namun OS tipe ini berbayar. Dan satu lagi OS terkenal dari komputer yaitu Macintosh OSX, yang terkenal dengan begitu apiknya tampilan User Interface, namun lisensi dari software ini cukup mahal. Software dari Industri komputer memang beragam, namun ada bukan karena diada-adakan, namun memang berbeda dari sisi Platform. Tidak seperti gadget yang datang dari sisi Linux, ada Android, Chrome OS, Firefox OS, Tizen, dll. Bahkan dalam satu Platform, masing-masing vendor memilih untuk membuat OS masing-masing, mentang-mentang OS Linux gratis, mulai dari pembelian hingga distribusi ulang. Bahkan dari platform Android pun sudah sangat beragam, padahal mereka mendapatkan Android secara gratis, dan anehnya mereka tidak menyebarkannya, secara gratis tentunya. Malahan hanya disembunyikan, hanya untuk kepentingannya masing-masing. 

Industri komputer memang sudah kewalahan menghadapi gempuran industri gadget, namun industri komputer telah hadir dan meninggalkan begitu banyak kemajuan bagi peradaban manusia, dan tentunya mempermudah, baik dalam pembuatan maupun pemakaian. Jika ingin se disiplin industri komputer, industri gadget harus belajar banyak dari industri komputer. Para vendornya harus legowo jika diberikan rambu-rambu standar dari pembuatan masing-masing komponen penyusun gadget tersebut. 

Alasan mengapa vendor komputer seperti AMD tidak langsung turun ke industri gadget mungkin adalah berikut ini : 
1. Bagi Industri komputer seperti AMD terlalu riskan kalau ingin terjun ke industri gadget. Riskan disini yaitu mulai dari pembuatan infrastruktur untuk membuat komponen, yang pastinya akan memakan biaya tinggi jika dituruti. Apalagi jika membuatnya seperti vendor gadget lain, yaitu teknologi masing-masing. Dan itupun belum tentu sukses. 
2. Vendor seperti AMD lebih memilih merambah bagian lain seperti Konsol (PS4, XBOX), ketimbang gadget. Karna pada konsol sepenuhnya menggunakan teknologi yang sudah ada, dan tidak melulu membuat baru teknologinya. Bahkan dalam situs http://tekno.kompas.com AMD pernah mengatakan akan merambah pada Enterprise, server, embedded, dan bukannya gadget yang masih galau dengan standarisasinya. 
3. Software pada Industri komputer sudah jauh lebih disiplin dibandingkan gadget. Sehingga AMD, meskipun membuatkan perangkat baru untuk Playstation 4 dan XBOX, namun karna arsitektur perangkat processornya sama, tidak akan memakan waktu untuk pengembangan, seperti pengembangan driver, UI, dan komunikasi masing-masing hardware. Semuanya telah ada di teknologi sebelumnya. Mungkin keberagaman adalah sesuatu yang harus di maklumi, karena pada manusia di seluruh dunia ini, pada dasarnya memiliki ego untuk membawa ambisinya agar mempengaruhi orang lain. Tetapi, keberagaman yang sengaja di buat, bukannya memang di perlukan, justru akan membuat kekacauan dari sisi manapun. Vendor-vendor gadget harusnya sudah mulai membiarkan dirinya diatur oleh organisasi internasional, agar semakin hari, industri ini akan semakin disiplin.
Sumber : www.az-site.com 

0 komentar:

Posting Komentar

Ayo kritik dan saran anda ditunggu agar blog ini dapat terus berkembang menjadi yang lebih baik lagi